Skip to main content

With parents, Life is Easier

Tahun 2019 menjadi awal tahun yang penuh pelajaran. bukan pelajaran akademik, melainkan pelajaran kehidupan.
Awal bulan Januari lalu, gua lebih banyak mengurungi diri. berfikir apakah hidup gua jauh lebih baik atau semakin memburuk. 

salah satu plan kehidupan yang lebih baik menurut opini gua adalah berambisi untuk bisa punya uang sendiri sebelum usia 20 tahun nanti.
well ya, selama liburan, gua terus menerus cari kerja. entah itu part time atau magang. gua udah empat kali kirim cv ke perusahaan tapi belum ada satupun yang manggil. oke harus lebih sabar. selama belum ada panggilan, gua slalu coba untuk intropeksi diri. which is hubungan gua sebagai hamba dengan Tuhan itu bermasalah atau enggak. 

but, kaka gua pernah bilang kalau "ridhonya Allah itu tergantung ridhonya orang tua". terus gua kek mikir, setiap gua bilang mau kerja, cari uang sendiri, ortu gak nanggepin sama sekali. malah kadang marah. ya gua kesel dong, niat gua kan baik buat bantu mereka, meringankan beban mereka, tapi, kenapa mereka gak dukung sih? 

balik lagi ke pernyataan kaka gua, ada hubungan nya sama perlakuan gua yang selalu maksa mau cari kerja. 

at the same time, nyokap gua ngomong "kamu kalau mau cari kerja, bantu umi babeh aja dulu. ringanin beban orang tua dalam pekerjaan rumah itu lebih utama. kalau umi babeh ngeliat kamu mau dan gak grutu bantu orang tua, umi ikhlas ridho banget kamu mau ikut kegiatan atau kerja apapun. sing penting, jangan pernah marah kalau umi suruh-suruh ya"

fix, abis itu, gua nurut. ga ngomel sama sekali kalau doi minta tolong.

gua lakuin itu semua. ehehe bener juga sih kata beliau. gua merasa, jadi pribadi yang lebih ikhlas aja gitu bantu orang tua dan merasa kalau ini tuh perjuangan mereka selama ini buat menghidupi keluarga gua. 

waktu itu, temen gua dateng ke rumah. dateng karna ada keperluan. temen gua ini, ngasih tau ke gua lagi ada lowongan kerja jadi relawan demokrasi di kpu tangsel. setelah gua liat persyaratannya, berasa ada jiwa yang dorong kek "ayo mai, kamu harus daftar. pasti bisa. pasti lolos". sip. besok gua langsung siapin berkas administrasi. 

singkat cerita, setelah ngasih berkas administrasi ke lokasi, jelang sehari langsung pengumuman bok. waw. gua terus cerita ke umi babeh tentang hal ini. And then, besok harinya, Alhamdulillah gua lolos ke tahap wawancara. nah tanggal 15 wawancara di mulai dari pagi sampe sore. gua kebagian yang siang dan wawancara bersama 9 teman lain sampai pukul 14:30 wib.
sampai dirumah, gua terus-terusan cari kerja. semua info yang gua dapet gua tulis, terus buat list + deadline nya. intinya, gua bantu ortu aja tiap ortu minta ini itu~~

singkat cerita, pas lagi jualan di kantin, gua dapet notif dari akun Instagram kpu. MasyaAllah, gua lolos bok. rasanya mau nangis. nyokap langsung meluk sambil senyum. "selamat ya cantik" tuturnya.

Allah membuat kisah ini supaya gua sadar. ngingetin gua jadi pribadi yang ikhlas dalam hal apapun. dan itu menjadi fakta. memang tak semuanya kita harus patuh kepada hal-hal yang menurut kita itu salah, tapi ingat, membangkang adalah perbuatan paling keji. ingatkan kepada orang tua kita secara pelan-pelan, karna mereka juga 'baru' pula menjadi orang tua.

dan, Dari cerita diatas, Allah memang sudah mengatur sedemikian mungkin tuk menyadarkan hambanya. menunjukkan bahwa ini benar dan itu salah. cerita diatas bukan untuk pamer atau nunjukkin jikalau gua udah jadi anak bener. bukan sama sekali. 

tapi, gua mau membagi sebuah cerita yang biasanya kita ga sadar sama sekali. ternyata, banyak keajaiban saat kita patuh sama orang tua. itu terbukti. begitu juga hadist-hadist yang menjelaskan tentang memuliakan kedua orang tua. 

So, jangan pernah marahi mereka, jangan pernah buat mereka marah, jangan sampai kita melukai hati mereka. mereka gak pernah nunjukkin kalauu mereka benci sama kita, sakit hati karena kita. tapi mereka milih diam sebagai jalan keluarnya, menangisi sepanjang malam dan berdoa agar anaknya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

With love, Humaira.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjadi Ikhlas

Hai, sebelumnya terimakasih karena sudah mau menyempatkan untuk membaca kisah ini. Ku harap, kisah ini bisa menjadi kebermanfaatan dan pembelajaran bersama, ya.  Kisah ini adalah kisah yang menyelimuti seorang gadis bernama Aira. Ia adalah gadis yang penuh dengan perencanaan dan keyakinan. Membuat rencana sedemikian rupa untuk menggapai mimpi dan harapannya. Gadis ini tersenyum dan memikirkan gambaran kedepan di pikirannya. Ia percaya, ini akan mudah untuknya.  Seiring berjalannya waktu, perencanaan awal masih bisa ia lalui. Lalu, hari demi hari, ia merasa kesulitan. Namun, itu semua tidak menjadikan dirinya lengah dan mau menyerah begitu saja. Ia percaya, tidak ada sesuatu yang instan begitu saja. Ia berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta untuk melancarkan jalannya, memudahkan urusannya dan mengabulkan permintaannya. Kemudian, satu bulan selanjutnya ia terhenti. Tak tau apa yang harus dilakukan. Rencana yang sudah disusunnya pun berhenti begitu saja. Akhirnya, gadis ini mem...

Aku, Sendirian.

Hai, rasanya sudah lama sekali ya, blog ini tidak terisi. Kini aku kembali dengan segala kemrawutan isi kepala ku. Salah satunya tentang 'merasa sendiri'. Pernah gak sih seringkali kita merasa 'slalu sendiri' dan 'slalu merasa gak punya siapa-siapa?' punya temen banyak, tapi rasanya kok, kayak gaada. punya pasangan, tapi dia gak selalu ada. punya keluarga, tapi kok tetap sendirian ya.. Sampai akhirnya, kita cuma bisa nangis dikamar tanpa suara. Tak lama, kita menyadari, hanya diri kita yang slalu ada. hanya diri kita yang mampu melewati ini semua.  Besok harinya, teman kita ngajak main keluar. kita menolaknya, karena merasa 'aku sendirian'. seperti rasa kesendirian itu sudah menyelimuti diri. Butuh waktu yang lama tuk merasa 'tidak sendirian'. Ya, namanya juga Proses. suatu ketika, kamu mencoba utk keluar dan bermain bersama teman-teman. bahagia bukan main. rasa kesendirian seketika hilang, dan kamu mulai bilang "ternyata aku gak sendiri...

Kenalan Yuk!

Halo, Terima Kasih telah mampir pada Blog ini! Kenalin gua Humaira Khairunnisa. biasa dipanggil "humai, mai, mei, umei". Lahir di Jakarta, meski sekarang tinggal di Pamulang haha. Lahir tgl 28 Agustus 1999. Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saat ini sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apapun yang gua tulis, sebagian dari apa yang gua rasakan dan pikirkan, harus dituangkan dalam tulisan. Semoga, dari sekian tulisan yang gua tulis, ada manfaatnya buat kalian semua, ya. tulisan ini hanya lah sebuah tulisan. sebuah pemikiran, sebuah pandangan, dan sebuah pembicaraan. Btw, bukan cuma sesi opini dan ngobrol sendiri, kok. tapi ada konten lainnya, hehe. selamat membaca, jangan lupa komen dibawah jika kamu ada pendapat lain atau setuju dengan tulisan inii.  Letter to me; semoga semakin rajin menulis dan menuangkan pemikiran-pemikiran yang terlintas di kepala dan otak ini, ya.