Skip to main content

Lulus SMA, beda dunia.

Hello. Udah lama banget gak nge-blog lagi yaaa
Well, tema kali ini tentang Lulus SMA. pasti udah kebayang dong, lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja atau menikah ? karena, gua lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka gua mau kasih rincian bagaimana sih masuk ke kehidupan yang selanjutnya.
foto ini diambil tahun 2017 lalu. tepat dimana gua lulus Aliyah. fyi, gua mondok di Ciamis selama 6 tahun. banyak pelajaran yang dapat diambil dari semua kisah. Pas udah lulus, rasa malu dan rasa gak percaya diri gua makin naik. kenapa? karena gua merasa dipesantrenin tapi gak ngehasilin apa-apa. berprestasi juga engga. Akhirnya gua coba bilang sama orang tua, minta maaf yang sebesar-besarnya. Nyatanya, umi sama babeh gak marah sama sekali. mereka yakin, suatu saat anak-anaknya bisaa jadi anak yang membanggakan, meski saat itu belum terjadi. 
Libur 3 bulan, sambil nunggu pengumuman universitas plus nganggur dirumah. berhubung udah gak merantau lagi, cukup malu rasanya buat minta uang. ditambah, babeh udah pensiun. yang paling gua pikirkan saat itu adalah "bagaimana caranya gua bisa mengaplikasikan semua ilmu yang gua dapat dipondok". contoh kecilnya, sholat subuh tepat waktu, baca Qur'an tiap hari, Bahasa dijaga dan tetap jadi orang yang berilmu meski gua belum berilmu apalagi jadi orang baik.
Beberapa minggu kemudian, pengumuman kelulusan akhirnya tiba. Alhamdulillah, gua lolos di UIN Jakarta. senyuman dan pelukan orang tua buat hati gua luluh. sehabis pengumuman, semua berkas dan pembayaran disiapkan. setelah semuanya selesai, tinggal menunggu waktu "ospek kampus". kenalan sama orang baru, adaptasi, wajah baru, pemikiran baru dan jiwa yang baru. Singkat cerita, awal bulan September, kuliah perdana. perkenalan seperti biasa, dan mulai mengenali background masing-masing. macem-macem pokonya. semua organisasi berlomba-lomba membuka pendaftaran.
Oke. 2 Minggu kemudian dan seterusnya bahkan sampai saat ini, gua semakin malu sama diri sendiri bahkan sama orang lain. terkadang, ada beberapa orang yang melontarkan pernyataan like "Padahal dia pesantren loh, tapi sikapnya gitu amat ya. mending gua yang blablablabla........" nusuk tapi bermakna cu. gua jadi kesindir sendiri. well, love yourself sih sebenarnya. sebagaimana sikap kamu, tingkah laku, dan kemauan kamu ya itu terserah kamu. kalaupun, emang kamu itu tipe orang yang nyablak dan rame, seru, apalagi humoris it's oke karena itu real diri kamu dan gak bisa diubah.

Tetapi, I just want to share about our background before. darimana asal sekolah kita dulu, jurusan kita disekolah apa dan bagaimana dan lain-lain. dunia perkuliahan itu beda sama masa SMA apalagi masa SMP. tapi cerita perkuliahan itu beda. lu bakal ketemu sama orang-orang yang biasa aja, sedang biasa, bahkan luar biasa. ada yang pakai kerudung ada juga yang engga, ada yang berorganisasi dan ada yang gak berorganisasi bahkan ada juga yang gak sesuai dengan syariat. termasuk pergaulan. saat lu mulai menyadari hidup dikuliahan tak seindah masa sma yang tinggal menyodorkan tangan dan meminta uang ke orang tua. Lulus SMA, lu bakal bingung mau kemana. kuliah adalah masa pencarian jati diri dan hidup jangka panjang. dikuliah, lu belajar mandiri. me-manage uang, mendewasakan diri, mulai berpikir kalau dapat C apalagi E itu hal terburuk dalam hidup. dan IPK menjadi suatu kebanggaan. tapi ingat, ipk bukanlah segalanya, yang terpenting ilmu dan hal baik apa yang bisa lu lakuin. 

Ada dua cerita yang membuat gua semakin malu sendiri. Cerita pertama, salah satu temen gua dikampus, dia bukan anak pesantren, tetapi pakaiannya? Masya Allah begitu indah. menutup aurat dengan baik dan tutur kata yang baik. bagaimana sikap gua saat itu? Malu. tepat sekali, malu. gua pribadi, belum bisa menutup aurat dengan baik. tetapi, semua manusia berhak dan mampu bahkan harus bisa menutup auratnya. karena gua menurut orang sekitar, gua orang yang asik + humor (katanya) gak keliatan pesantrennya sama sekali. sedih plus malu wey hehehe. bukan cuma soal pakaian, dari sholat tepat waktu dan sebagainya masih harus gua perbaiki. Cerita kedua, saat itu mata kuliah Fiqh, gua hanya bisa diem dan gak tau apa-apa kalau ada beberapa ayat yang diuji sama dosen. bahkan sempet ditanya "bukannya lu pondok ya? ko diem aja?". dari situlah gua merasa sia-sia. menyesal bahkan ingin kembali ke masa Aliyah. memperbaiki semuanya dan menjadi santri yang benar-benar santri. gua sering  ngeluh kesahabat gua, ke temen-temen gua kalau gua gak bisa apa-apa. lulusan pesantren tapi gua malah begini. so saddd

Hidup itu berdampingan sama orang lain. jangan bikin orang jadi risih karena sikap lu, hanya karena  ingin melampiaskan semua kemauan lu. Berdasarkan hasil observasi yang gua lihat, orang tidak akan memandang cover dan pakaian lu seperti apa. karena berpakaian dan menjalani hidup adalah hak dan kewajiban. tetapi teman bahkan masyarakat sekitar lu, akan memandang dan mengingat background lu seperti apa. Maksudnya ? gini contohnya, si X ini dulu nakal luar biasa, kemudian X hijrah dan menjadi orang yang taat. semua orang akan berkata "Ya ampun, padahal dulu dia nakal ya, gak nyangka loh". "background men background". background akan selalu mengelilingi pikiran orang lain. melakukan tingkah kekinian tapi gak sesuai sama background dan almamaternya. balik lagi ke kalimat awal "hidup itu berdampingan". jangan hanya lu melakukan sesuatu yang bisa merusak si almamater. bertingkah dan bertutur kata lah sesuai dengan keadaan dan posisi dimana lu berada. dan ini menjadi suatu pelajaran juga buat gua, gua masih jadi anak yang belum bisa sepenuhnya taat dan mampu menjalani apa yang gua udah bilang sebelumnya. gua disini bukan untuk menggurui kalian yang baca blog ini, hanya untuk mengingat diri gua dan menurut gua ini perlu untuk di share. 

Ini semua berdasarkan perasaan dan pemikiran gua (opini). semua sekolah dan dimanapun lu berada, pasti mengajarkan kebaikan. tetaplah menjadi dirimu. semoga kita semua bisa menjadi seseorang terus melakukan kebaikan, bahkan menjadi seorang yang taat. untuk kalian yang saat ini menjadi santri, jadilah santri seutuhnya agar tidak menyesal kemudian seperti saya :) Jangan sampai, kalian  bertingkah laku seperti itu, malah akhirnya merusak nama almamater sendiri. sekian. mohon maaf lahir dan batin :)


Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Ikhlas

Hai, sebelumnya terimakasih karena sudah mau menyempatkan untuk membaca kisah ini. Ku harap, kisah ini bisa menjadi kebermanfaatan dan pembelajaran bersama, ya.  Kisah ini adalah kisah yang menyelimuti seorang gadis bernama Aira. Ia adalah gadis yang penuh dengan perencanaan dan keyakinan. Membuat rencana sedemikian rupa untuk menggapai mimpi dan harapannya. Gadis ini tersenyum dan memikirkan gambaran kedepan di pikirannya. Ia percaya, ini akan mudah untuknya.  Seiring berjalannya waktu, perencanaan awal masih bisa ia lalui. Lalu, hari demi hari, ia merasa kesulitan. Namun, itu semua tidak menjadikan dirinya lengah dan mau menyerah begitu saja. Ia percaya, tidak ada sesuatu yang instan begitu saja. Ia berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta untuk melancarkan jalannya, memudahkan urusannya dan mengabulkan permintaannya. Kemudian, satu bulan selanjutnya ia terhenti. Tak tau apa yang harus dilakukan. Rencana yang sudah disusunnya pun berhenti begitu saja. Akhirnya, gadis ini mem...

Aku, Sendirian.

Hai, rasanya sudah lama sekali ya, blog ini tidak terisi. Kini aku kembali dengan segala kemrawutan isi kepala ku. Salah satunya tentang 'merasa sendiri'. Pernah gak sih seringkali kita merasa 'slalu sendiri' dan 'slalu merasa gak punya siapa-siapa?' punya temen banyak, tapi rasanya kok, kayak gaada. punya pasangan, tapi dia gak selalu ada. punya keluarga, tapi kok tetap sendirian ya.. Sampai akhirnya, kita cuma bisa nangis dikamar tanpa suara. Tak lama, kita menyadari, hanya diri kita yang slalu ada. hanya diri kita yang mampu melewati ini semua.  Besok harinya, teman kita ngajak main keluar. kita menolaknya, karena merasa 'aku sendirian'. seperti rasa kesendirian itu sudah menyelimuti diri. Butuh waktu yang lama tuk merasa 'tidak sendirian'. Ya, namanya juga Proses. suatu ketika, kamu mencoba utk keluar dan bermain bersama teman-teman. bahagia bukan main. rasa kesendirian seketika hilang, dan kamu mulai bilang "ternyata aku gak sendiri...

Kenalan Yuk!

Halo, Terima Kasih telah mampir pada Blog ini! Kenalin gua Humaira Khairunnisa. biasa dipanggil "humai, mai, mei, umei". Lahir di Jakarta, meski sekarang tinggal di Pamulang haha. Lahir tgl 28 Agustus 1999. Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saat ini sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apapun yang gua tulis, sebagian dari apa yang gua rasakan dan pikirkan, harus dituangkan dalam tulisan. Semoga, dari sekian tulisan yang gua tulis, ada manfaatnya buat kalian semua, ya. tulisan ini hanya lah sebuah tulisan. sebuah pemikiran, sebuah pandangan, dan sebuah pembicaraan. Btw, bukan cuma sesi opini dan ngobrol sendiri, kok. tapi ada konten lainnya, hehe. selamat membaca, jangan lupa komen dibawah jika kamu ada pendapat lain atau setuju dengan tulisan inii.  Letter to me; semoga semakin rajin menulis dan menuangkan pemikiran-pemikiran yang terlintas di kepala dan otak ini, ya.