Skip to main content

What I think about marriage?

What I think about marriage?

Setelah membaca banyak artikel tentang islam, melihat dan membaca akun islami di Instagram,
rupanya kali ini aku baru tersadar. Aku setuju pada kalimat “Perbaikilah dirimu, niscaya jodoh akan datang kepadamu”. 

Begitu banyak pasangan yang menginginkan ke jenjang yang lebih serius. Sebut saja “Pernikahan”. Nikah adalah penyempurna ibadah, artinya seseorang telah melaksanakan perintah Allah serta sunnah Nabi Muhammad SAW.

Menikah bukanlah sekedar menikah. 

Dulu aku berpikir, dengan menikah atau sudah ijab qabul saja masalah kelar begitu saja. Dimana aku dan dia sudah sah, mau berdua-duaan, jalan-jalan pun tidak masalah karena sudah menjadi pasangan halal.

Dulu aku berpikir, menikah karena saling mencinta dan menyayangi menjadi modal yang cukup. Menurutku, ketika seseorang memiliki rasa sayang yang tinggi, pasti akan bahagia dan tak akan meninggalkan pasangannya. Hmm bodoh memang.
Ku akui, siapa sih yang tidak mau memiliki pasangan yang sayang sama istrinya? 

Oke jadi begini..

Its just my opinion about marriage. Telah kusebutkan bahwa menikah bukanlah sekedar menikah. Setelah menikah, kamu bakal terus melihat wajahnya setiap hari, tidur sama dia, bangun tidur ada dia lagi, saling membantu, saling men­-support satu sama lain dan sebagainya.
Mungkin kalian yang membaca ini, berpikir “banyak criteria banget sih ini orang”. Sebetulnya bukan criteria tentang “ini loh pasangan aku harus begini”. Gak kok gak. Calon suami itu manusia bukan dewa yang sempurna. And then, sebetulnya aku begitu suka dan kagum ketika melihat lelaki yang pandai dalam berilmu, pekerja keras, rajin dalam beribadah, dan menyayangi keluarganya.
Entah kenapa, jikalau ada lelaki yang ganteng, menarik, humoris, udah body goals, punya banyak harta, tapi blooon, diem aja dikelas, bisa nya ngomen doang, bicara ga pake data. Get out and go awaf from me deh. Hehe
Yang penting, 2 hal ini, Taat agama dan pandai dalam berilmu. Artinya, ia tidak akan melarang aku untuk terus-terusan mencari ilmu. Ia kudu mensupport istrinya untuk terus belajar. Setelah melihat real life of marriage dari kisah tetehku, amazing man. Si istri kudu memikirkan bagaimana membentuk karakter si anak, apa saja bahan olahan makan biar si anak cerdas, harus betul-betul menjadi pembimbing yang baik sehingga si anak juga bisa contoh. Bukan Cuma anak aja, jadi istri sholehah juga kudu getol. Hal-hal yang membuat dosa suami istri kudu dipelajari biar gak masuk lobang yang salah. Agar suami istri mendapat petunjuk yang lurus dariNya. Tetehku menjadi saksi, kalau menikah itu ga cuma enaknya saja. Makanya, kalau bercerita tentang menikah itu coba sesekali untuk menceritakan masa-masa sulit dan sebagainya.

Begitu banyak bukan yang harus dipikirkan? Aku pun setuju dengan kalimat “menikah kudu udah siap lahir dan batin”. Yes of course. Lahir batin cuy. Seperti yang aku bilang tadi dikalimat atas. How to shape child with good character to be sholeh/sholehah. Begitu banyak “how dan why” dalam pikiran ku saat ini.

Semakin banyak keinginan dan pikiran, mulailah untuk memperbaiki diri. Maksudnya, ikuti semua hal-hal apa saja yang masuk dalam criteria pasanganmu. Istilahnya, biar seimbang. Kamu baik, aku pun juga baik. Jangan pernah lengah untuk terus belajar dan mencari tahu. 
Oke kali ini, campaign tentang “Nikah mudah yuk biar ga zina”. Well, of course I agree with the statement. Gak bisa dipungkiri lah yaa. But kenapa gak diganti aja misalnya “Daripada zina, mending perbanyak kegiatan positif yuk”. Zaman sekarang kegiatan positif bertebaran dimana-mana coy. Banyak banget. Mau jadi penulis aja sekarang udah banyak kok lembaga yang bakal ngebimbing tanpa harus bayar sepeser-pun misalnya.

Well, gak nyambung sih emang dari topic ke topic. Tapi aku yakin kalian paham maksud paragraph per paragraph hehe. Intinya sih, “menikah bukanlah sekedar menikah”. Pilihlah pasangan yang taat agama, karena mau sesulit atau semudah apapun yang kalian jalani kalau sama orang yang taat agama, pasti ada jalannya kok. InsyaAllah..

Jangan pernah lengah untuk terus memperbaiki diri dan memantaskan diri untuknya. Karena, pasanganmu adalah cerminan kamu saat ini. Dan ingat, dengan menikah, Allah sudah mempersiapkan segalanya. Yakin sama Allah, janji Nya tak kan pernah bohong.
So,
Pilihlah dan jagalah ia yang selalu mendekatkan kamu dengan Allah :)
Never tired to remember, “menikah bukanlah sekedar menikah” .




Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Ikhlas

Hai, sebelumnya terimakasih karena sudah mau menyempatkan untuk membaca kisah ini. Ku harap, kisah ini bisa menjadi kebermanfaatan dan pembelajaran bersama, ya.  Kisah ini adalah kisah yang menyelimuti seorang gadis bernama Aira. Ia adalah gadis yang penuh dengan perencanaan dan keyakinan. Membuat rencana sedemikian rupa untuk menggapai mimpi dan harapannya. Gadis ini tersenyum dan memikirkan gambaran kedepan di pikirannya. Ia percaya, ini akan mudah untuknya.  Seiring berjalannya waktu, perencanaan awal masih bisa ia lalui. Lalu, hari demi hari, ia merasa kesulitan. Namun, itu semua tidak menjadikan dirinya lengah dan mau menyerah begitu saja. Ia percaya, tidak ada sesuatu yang instan begitu saja. Ia berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta untuk melancarkan jalannya, memudahkan urusannya dan mengabulkan permintaannya. Kemudian, satu bulan selanjutnya ia terhenti. Tak tau apa yang harus dilakukan. Rencana yang sudah disusunnya pun berhenti begitu saja. Akhirnya, gadis ini mem...

Aku, Sendirian.

Hai, rasanya sudah lama sekali ya, blog ini tidak terisi. Kini aku kembali dengan segala kemrawutan isi kepala ku. Salah satunya tentang 'merasa sendiri'. Pernah gak sih seringkali kita merasa 'slalu sendiri' dan 'slalu merasa gak punya siapa-siapa?' punya temen banyak, tapi rasanya kok, kayak gaada. punya pasangan, tapi dia gak selalu ada. punya keluarga, tapi kok tetap sendirian ya.. Sampai akhirnya, kita cuma bisa nangis dikamar tanpa suara. Tak lama, kita menyadari, hanya diri kita yang slalu ada. hanya diri kita yang mampu melewati ini semua.  Besok harinya, teman kita ngajak main keluar. kita menolaknya, karena merasa 'aku sendirian'. seperti rasa kesendirian itu sudah menyelimuti diri. Butuh waktu yang lama tuk merasa 'tidak sendirian'. Ya, namanya juga Proses. suatu ketika, kamu mencoba utk keluar dan bermain bersama teman-teman. bahagia bukan main. rasa kesendirian seketika hilang, dan kamu mulai bilang "ternyata aku gak sendiri...

Kenalan Yuk!

Halo, Terima Kasih telah mampir pada Blog ini! Kenalin gua Humaira Khairunnisa. biasa dipanggil "humai, mai, mei, umei". Lahir di Jakarta, meski sekarang tinggal di Pamulang haha. Lahir tgl 28 Agustus 1999. Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saat ini sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apapun yang gua tulis, sebagian dari apa yang gua rasakan dan pikirkan, harus dituangkan dalam tulisan. Semoga, dari sekian tulisan yang gua tulis, ada manfaatnya buat kalian semua, ya. tulisan ini hanya lah sebuah tulisan. sebuah pemikiran, sebuah pandangan, dan sebuah pembicaraan. Btw, bukan cuma sesi opini dan ngobrol sendiri, kok. tapi ada konten lainnya, hehe. selamat membaca, jangan lupa komen dibawah jika kamu ada pendapat lain atau setuju dengan tulisan inii.  Letter to me; semoga semakin rajin menulis dan menuangkan pemikiran-pemikiran yang terlintas di kepala dan otak ini, ya.