Prediksi hidup untuk esok hari, jelas tak bisa diduga. Kita menginginkan kebahagiaan, namun yang datang kesedihan. Hidup takkan memberi kode berhenti, kecuali nafas yang diberhentikan secara paksa maupun lembut penuh sukacita. Salah satu kutipan favorit gua dari buku NKCTHI adalah "Selama masih menginjak bumi, tidak akan ada 100% sesuai dengan keinginan manusia" begitulah kutipannya.
Bisa kita amati bersama, kehidupan memang tak selamanya sesuai dengan keinginan. Ada yang bilang, hidup itu seperti roda. Terus berjalan, memutar, berjalan ke arah yang ia suka namun ia lupa akan adanya jalan terjal yang menimpanya. Tak hanya persoalan semacam itu saja, kalimat suci yang tak pernah salah pun mengatakan "Bahwa sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan". Tak ada pilihan untuk memilih salah satu diantara nya. Jelas, Ia maha baik.
Semakin ku pikirkan, ternyata hidup ini berdampingan. Ada suka ada duka, ada kesulitan ada kemudahan, ada cinta ada benci, ada bahagia ada menangis, ada pintar ada bodoh, ada rajin ada malas, ada kaya ada miskin dan lain sebagainya. Terlihat bahwa, ia menciptakan alam ini dengan sempurna. Seluruh tataran kehidupan manusia pun diatur sedemikian rupa.. Ia tak memberi pilihan untuk memberi satu, tiga, empat, lima, yang ada hanya dua.
Nampaknya kita sendiri semakin mempercayai, Ia takkan membiarkan kita sendirian dalam menghadapi situasi apapun. Ya, itulah hidup berdampingan. Bukan hanya berdampingan dengan tetangga, melainkan berdampingan dengan hukum alam. Persoalan cinta pun, gua rasa seperti setia lalu ada yang mengkhianat, dan ada pula yang suka lalu dia menyukai yang lain. Tak ada yang sia-sia ucapnya.
Di masa pandemi seperti ini, banyak sekali masyarakat yang kesusahan mencari kesejahteraan ekonomi. Begitupun dengan keluarga gua pribadi. Entah, rasa-rasanya, gua meyakini Ia takkan membiarkan hamba Nya kelaparan. Akan ada tangan-tangan baik yang ia pilih untuk terus menyalurkan bantuan. Contoh lainnya seperti, merasa membutuhkan A namun uang tidak cukup. Tiba-tiba, orang itu mendapat semua kebutuhan dari A - D melalui tangan orang-orang yang Ia pilih.
Gua pribadi meyakini, Ia takkan membiarkan kita kesulitan sendirian. Ayat suci pun berfirman, manusia di uji sesuai kemampuan dirinya. Gua rasa, setelah memahami dan merenungi ayat tersebut, rasa-rasanya kita bisa menjalani kehidupan ini lebih baik dan terus berusaha menjadi lebih baik. Terkadang sepintas, memikirkan kondisi masyarakat dibawah rata-rata. Apakah ia baik-baik saja? Apakah ia bisa makan? Apakah keluarga nya bisa bertahan hidup? Kita berdoa, Semoga ia terus mengizinkan mereka untuk menjalani kehidupan seperti biasanya. Jelas terlihat, mereka amat menikmati dan mensyukuri apa yang sudah terjadi pemberian yang Diatas. Artinya, ia sanggup menjalani kehidupan seperti itu krn sesuai dengan pemberian beban olehNya. tapi, bukan berarti kita terus mencampakkannya melainkan membantu mereka ke tempat yang lebih baik lagi.
Menulis dimalam hari, pukul 00:55 memang menyenangkan. Memang, banyak hal yang bisa menjadi pelajaran untuk setiap insannya dalam hidup berdampingan. Entah hasilnya bisa disebut sebagai "sebab akibat" maupun "berdampingan". Yang jelas, Ia tidak pernah memberi lebih dari dua pilihan, yakinlah. Menulis seperti ini bukan karena alasan suci atau apa, hanya perenungan saja. Tulisan hanyalah sebuah tulisan, tidak sempurna dan penuh kesalahan. Semoga, tulisan kali ini bisa bermanfaat dan menjadi perenungan untuk kita bersama 🌛
Comments
Post a Comment