Skip to main content

Sebuah cerita haru, ayah ojek online

Sebelum cerita ini, gua nulis tentang interaksi capes fim 20. kali ini, gua mau cerita tentang seorang ayah yang bias mendidik dan menghidupi anaknya hanya dengan driver ojek online.

Setelah ikut semua susunan acara FIM di Pejaten, gua langsung bergegas pamit ke temen-temen fim. gua pulang naik bis transjakarta. terus, sesampainya di halte tj Ciputat, gua rebahan dulu di teras masjid fatullah depan kampus gua. sekalian ngemil-ngemil. kenyang kan tuh perut gua, terus gua pesen ojek online. pas gua samperin bapaknya, gua bilang "maaf ya pak saya lama". seketika, mata gua ngelirik layar handphone si bapak itu, beliau lagi main Pou. bapak itu bilang "iya neng gapapa, nih saya juga lagi main game kesukaan anak saya". gua ketawa pelan kan, soalnya lucu banget bapak-bapak main pou. nah sudah setengah perjalanan, si bapak nanya ke gua "neng pulang kuliah?" // "engga pak, saya abis dari pejaten ada acara" // "oh kirain abis kuliah" // pembicaraan mulai garing, diem-dieman sama doi wkwk terus abis itu, bapaknya bilang "enak ya neng kuliah. saya dulu gak kuliah" // "hehe Alhamdulillah pak saya juga bersyukur. gapapa pak gak kuliah juga, yang penting pernah sekolah" // "hehe iya neng. saya juga dari dulu kerjanya ini aja. dulu istri saya yang kerja, terus saya nganggur aja dirumah" // "gapapa pak, yang penting halal" // "iya neng, saya jga udah ditawarin kan sama temen kerjanya enak, tapi saya tolak. soalnya, ya saya piker sistemnya gak halal gitu deh yaudah saya gak mau. terus saya juga nawarin temen saya yg nganggur supaya jadi driver ojol dibandin diem dirumah. tp dia gak mau, maunya dikantoran, gengsi katanya" // "wah gitu ya pak, lebih baik yang terus-terusan begini dengan hasil halal ya pak". dan moment tersebut penuh cerita sama bapak-bapak itu. anyway, bapak ini dulu suka jadi qori dimana-dimana. wah gua bangga plus haru sih dengernya. terus, bapak itu ngedidik anak pertamanya, yang masih dibangku tiga sd, buat deket sama Al Qur'an. beliau cerita kalau anaknya, udah 15 juz baca qur'annya terus udah 3 juz yang dia hafal. masyaAllah, disitu gua serasa ditimpuk sama batu. karena, gua malu aja sama bapak dan anak itu. beliau selalu berpesan ke anaknya, "selagi kamu hidup. kamu harus bisa deket terus sama Al Qur'an ya ka". merinding dengernya. dan beliau bercerita mampu umrah dengan hasil ojek onlinenya tanpa hutang sana sini. beliau juga bercerita, saat umrah tahun kemarin, bener-bener luar biasa nikmatnya beribadah, beliau juga mengalami beberapa keajaiban yang tak terduga. 
pada intinya, sepanjang perjalanan dimalam hari, saat gua sedang capek-capeknya, dan mendengar cerita haru dari perjuangan ayah. oiya lupa, karena bapak itu terlalu sibuk buat cari uang (nge-ojek online) anaknya semakin manja sama bapak itu. bapak itu gak pernah putus asa buat cari uang. dan gua dapet pelajaran yang bias diterapin dimasa depan nanti. gua berpikir, bahwa perjuangan orang tua cari uang itu, focus utamanya adalah anak. mau segimana apapun lelahnya, untuk membahagiakan anak tak ada duanya. 
loveu bapak ojol yg meng-inspirasi :)) 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjadi Ikhlas

Hai, sebelumnya terimakasih karena sudah mau menyempatkan untuk membaca kisah ini. Ku harap, kisah ini bisa menjadi kebermanfaatan dan pembelajaran bersama, ya.  Kisah ini adalah kisah yang menyelimuti seorang gadis bernama Aira. Ia adalah gadis yang penuh dengan perencanaan dan keyakinan. Membuat rencana sedemikian rupa untuk menggapai mimpi dan harapannya. Gadis ini tersenyum dan memikirkan gambaran kedepan di pikirannya. Ia percaya, ini akan mudah untuknya.  Seiring berjalannya waktu, perencanaan awal masih bisa ia lalui. Lalu, hari demi hari, ia merasa kesulitan. Namun, itu semua tidak menjadikan dirinya lengah dan mau menyerah begitu saja. Ia percaya, tidak ada sesuatu yang instan begitu saja. Ia berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta untuk melancarkan jalannya, memudahkan urusannya dan mengabulkan permintaannya. Kemudian, satu bulan selanjutnya ia terhenti. Tak tau apa yang harus dilakukan. Rencana yang sudah disusunnya pun berhenti begitu saja. Akhirnya, gadis ini mem...

Aku, Sendirian.

Hai, rasanya sudah lama sekali ya, blog ini tidak terisi. Kini aku kembali dengan segala kemrawutan isi kepala ku. Salah satunya tentang 'merasa sendiri'. Pernah gak sih seringkali kita merasa 'slalu sendiri' dan 'slalu merasa gak punya siapa-siapa?' punya temen banyak, tapi rasanya kok, kayak gaada. punya pasangan, tapi dia gak selalu ada. punya keluarga, tapi kok tetap sendirian ya.. Sampai akhirnya, kita cuma bisa nangis dikamar tanpa suara. Tak lama, kita menyadari, hanya diri kita yang slalu ada. hanya diri kita yang mampu melewati ini semua.  Besok harinya, teman kita ngajak main keluar. kita menolaknya, karena merasa 'aku sendirian'. seperti rasa kesendirian itu sudah menyelimuti diri. Butuh waktu yang lama tuk merasa 'tidak sendirian'. Ya, namanya juga Proses. suatu ketika, kamu mencoba utk keluar dan bermain bersama teman-teman. bahagia bukan main. rasa kesendirian seketika hilang, dan kamu mulai bilang "ternyata aku gak sendiri...

Kenalan Yuk!

Halo, Terima Kasih telah mampir pada Blog ini! Kenalin gua Humaira Khairunnisa. biasa dipanggil "humai, mai, mei, umei". Lahir di Jakarta, meski sekarang tinggal di Pamulang haha. Lahir tgl 28 Agustus 1999. Anak ke-3 dari 4 bersaudara. Saat ini sedang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apapun yang gua tulis, sebagian dari apa yang gua rasakan dan pikirkan, harus dituangkan dalam tulisan. Semoga, dari sekian tulisan yang gua tulis, ada manfaatnya buat kalian semua, ya. tulisan ini hanya lah sebuah tulisan. sebuah pemikiran, sebuah pandangan, dan sebuah pembicaraan. Btw, bukan cuma sesi opini dan ngobrol sendiri, kok. tapi ada konten lainnya, hehe. selamat membaca, jangan lupa komen dibawah jika kamu ada pendapat lain atau setuju dengan tulisan inii.  Letter to me; semoga semakin rajin menulis dan menuangkan pemikiran-pemikiran yang terlintas di kepala dan otak ini, ya.